Nabi Ishak AS adalah
nabi kesembilan. Ia adalah putra Nabi Ibrahim dari istrinya yang bernama Sarah.
Ishak lahir di Al-Khalil (Hebron), Palestina. Ishak diangkat menjadi nabi dan
rasul untuk meneruskan dakwah ayahnya. Nabi Ishak diutus Allah SWT untuk berdakwah
di negeri Palestina. Ia wafat di Hebron, Palestina.
Kelahiran
Ishak
“Dan
Kami beri ia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk
orang-orang yang saleh.” (QS. Ash-Shaaffaat
[37]: 112)
Suatu hari, Nabi
Ibrahim kedatangan tamu tiga orang pemuda yang tampan. Nabi Ibrahim menjamu
tamunya dengan daging sapi panggang. Namun, hidangan yang membangkitkan selera
itu sama sekali tidak disentuh oleh tamunya.
Nabi Ibrahim dan Sarah
merasa heran. Nabi Ibrahim menduga ketiga pemuda itu adalah malaikat yang
hendak menyampaikan kabar penting. Benar saja, ketiga pemuda itu memberitahukan
jati dirinya bahwa mereka adalah malaikat yang diutus oleh Allah SWT. Ketiga
malaikat itu memberikan kabar gembira buat Nabi Ibrahim dan Sarah. Mereka mengabarkan
bahwa Sarah akan segera melahirkan seorang anak.
Tentu saja Nabi
Ibrahim dan Sarah sangat gembira. Sarah sempat tidak percaya dengan kabar yang
disampaikan oleh ketiga malaikat itu.
“Sungguh ajaib!
Mungkinkah aku akan melahirkan anak. Padahal, aku dan suamiku sudah tua? Ini
benar-benar sesuatu yang ajaib,” ujar Sarah.
“Mengapa kamu merasa
heran dengan ketetapan Allah? Ini merupakan rahmat dan berkah dari-Nya untuk
kalian. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji dan Maha Pengasih,” jawab ketiga
malaikat itu.
Ternyata kabar yang
disampaikan oleh ketiga malaikat itu benar. Tidak sampai satu tahun, Sarah
melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat. Ia diberi nama Ishak. Nabi
Ibrahim merasa sangat bahagia, terlebih Sarah.
Keistimewaan
Ishak
“Dan
ingatlah hamba-hamba Kami; Ibrahim, Ishak, dan Yaqub yang mempunyai
kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi).” (QS. Shaad [38]: 45)
Ishak termasuk orang
terpilih yang memperoleh anugerah dari Allah SWT. Ia dianugerahi kecerdasan,
ilmu yang tinggi, dan akhlak yang mulia. Allah SWT juga menjadikan Ishak
sebagai pemimpin bagi umat manusia.
Selain itu, Ishak
termasuk ke dalam golongan orang-orang saleh. Ia senantiasa taat melaksanakan
perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangan Allah SWT. Ia juga gemar
berbuat kebajikan.
Diangkat
Menjadi Nabi dan Berdakwah di Jalan Allah SWT
“Maka
ketika ia (Ibrahim) sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka
sembah selain Allah. Kami anugerahkan kepadanya Ishak dan Yaqub. Dan
masing-masing Kami angkat menjadi nabi.” (QS. Maryam
[19]: 49)
Sejak kecil, Ishak
telah menampakkan tanda-tanda kenabian. Ia seorang yang cerdas, berakhlak
mulia, dan taat beribadah. Ishak suka menolong orang-orang miskin. Selain itu,
Ishak juga selalu mendampingi ayahnya, Nabi Ibrahim, berdakwah. Ia setia
menemani ayahnya berdakwah ke penjuru Palestina. Pada akhirnya, Ishak diangkat
menjadi nabi dan rasul. Nabi Ishak meneruskan tugas dakwah ayahnya, Nabi
Ibrahim.
Nabi Ishak berdakwah
di Palestina. Nabi Ishak menyeru umat manusia agar menyembah Allah,
melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan berbuat kebajikan. Ia membimbing
umat manusia ke jalan yang benar.
Ishak menikah dengan
seorang gadis bernama Rifqah. Rifqah adalah kemenakan Nabi Ibrahim. Nabi Ishak
hidup bahagia bersama istrinya. Mereka dikaruniai dua orang anak bernama Yaqub
dan Ish. Nabi Ishak wafat pada usia 180 tahun di Hebron, Palestina.
Hikmah
Kisah
Taat beribadah,
senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan, dan memperindah akhlak adalah
cerminan pribadi muslim yang unggul. Begitupun dengan berbakti kepada orangtua.
Hal itu juga merupakan perbuatan yang sangat mulia.
Kisah ini diambil dari
buku yang berjudul Kisah Menakjubkan
25 Nabi & Rasul, Semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi kalian
semua.
Read more »
1 comments:
terimakasih kongsi ea
Post a Comment