Nabi Luth AS adalah
nabi ketujuh. Ia adalah kemenakan Nabi Ibrahim. Allah SWT mengutusnya untuk
berdakwah di negeri Sodom. Sekarang ini, Sodom termasuk wilayah Yordania.
Penduduk negeri Sodom berperilaku menyimpang. Mereka menyukai sesama jenis
(homo). Nabi Luth menyeru mereka agar kembali ke jalan yang benar. Namun mereka
ingkar. Akibatnya, mereka diazab oleh Allah SWT.
Kebejatan
Penduduk Sodom
“Mengapa
kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks). Dan kamu
tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu?
Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy-Syu`araa [26]: 165_166)
Penduduk Sodom adalah
orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Mereka juga jahat dan bermoral bejat.
Pembunuhan, perampokan, dan penganiayaan merupakan hal biasa bagi mereka.
Mereka seperti hidup di alam liar. Pihak yang kuat menindas yang lemah. Hukum
tidak berlaku di sana.
Kebejatan moral yang
paling parah adalah mereka menyukai sesama jenis. Laki-laki menyukai laki-laki
(homoseks). Jika ada laki-laki tampan, mereka akan memperebutkannya.
Akibat perilaku homo
tersebut, para wanita Sodom menjadi merana. Mereka tercampakkan. Akhirnya,
mereka ikut berperilaku menyimpang. Mereka menyukai sesama wanita (lesbian).
Dari sinilah perilaku homoseks dan lesbian bermula.
Nabi Luth
Menjalankan Tugas Dakwah
“Dan
(Kami juga mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, ‘Mengapa kamu
melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum
kamu (di dunia ini).” (QS. Al-A`raaf [7]:
80)
Nabi Luth berdakwah
kepada penduduk Sodom agar mau menyembah dan bertakwa kepada Allah SWT. Ia juga
menyeru kaum Sodom meninggalkan perilaku jahat, seperti merampok, menganiaya,
dan menyukai sesama jenis. Namun, penduduk Sodom menentang dakwah Nabi Luth.
Nabi Luth tidak putus
asa. Ia terus berdakwah mengajak penduduk Sodom agar kembali ke jalan yang
benar. Namun, hanya beberapa orang yang mendengar seruan Nabi Luth. Kebanyakan
mereka tetap ingkar. Bahkan, istri Nabi Luth sendiri telah berpihak kepada
penduduk Sodom. Ia telah tergoda oleh harta. Tidak hanya itu, penduduk Sodom
juga mengancam Nabi Luth. Mereka akan mengusir dan membunuh Nabi Luth jika
tidak menghentikan dakwahnya.
Tamu Istimewa
“Dan
ketika para utusan Kami (para malaikat) datang kepada Luth, dia merasa bersedih
hati karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak mempunyai kekuatan untuk
melindungi mereka….” (QS. Al-`Ankabuut
[29]: 33)
Suatu hari, Nabi Luth
kedatangan tamu tiga pemuda tampan. Nabi Luth menjadi cemas dengan kedatangan
tamunya. Ia khawatir keberadaan tamunya diketahui oleh penduduk Sodom.
Sementara, ia tidak mampu melindungi mereka.
Istri Nabi Luth yang
mengetahui keberadaan tamu suaminya bergegas keluar rumah. Ia hendak
memberitahukan penduduk Sodom mengenai tamu Nabi Luth. Tidak lama setelah itu, kaum
laki-laki penduduk Sodom telah berada di depan pintu rumah Nabi Luth.
Mereka menggedor-gedor
pintu dan berteriak agar Nabi Luth menyerahkan tamu itu pada mereka. Nabi Luth
semakin cemas. Ia berusaha menyadarkan kaumnya. Sayangnya usaha itu sia-sia.
Mereka terus berteriak, “Dobrak, dobrak, dobrak.”
Saat situasi semakin
genting, ketiga pemuda itu menenangkan Nabi Luth. Mereka mengatakan bahwa
mereka Malaikat. Mereka diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kabar penting
kepada Nabi Luth. Sebab, azab akan segera turun. Nabi Luth bersama keluarga dan
pengikutnya diperintahkan pergi meninggalkan Sodom. Nabi Luth juga dilarang
menoleh ke belakang jika ingin selamat. Menoleh ke belakang berarti mencintai
Sodom dan peradabannya yang buruk.
Ketiga malaikat itu
lalu menyuruh Nabi Luth agar membuka pintu. Seketika penduduk Sodom berhamburan
masuk. Namun, tiba-tiba penglihatan mereka menjadi buta. Mereka menjerit
histeris seperti singa terluka.
Kehancuran
Penduduk Sodom dan Selamatnya Nabi Luth
“Maka
ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan
Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.” (QS. Huud [11]: 82)
Sebelum terbit fajar,
Nabi Luth bersama kedua putrid an pengikutnya pergi meninggalkan kota Sodom.
Akan tetapi, istri Nabi Luth merasa enggan. Ia tidak rela meninggalkan
hartanya. Saat itulah azab Allah SWT mulai menimpa penduduk Sodom. Petir
sambar-menyambar menjilati bumi. Kemudian, datanglah hujan batu yang disertai
api. Penduduk Sodom panik. Mereka berhamburan ke sana kemari. Hujan batu
semakin menjadi-jadi. Penduduk Sodom tewas satu persatu tertimpa batu.
Tidak lama berselang,
azab Allah SWT yang lain datang. Bumi berguncang dahsyat. Kemudian, menjadi
terbalik. Membenamkan penduduk Sodom dan rumah-rumah mereka. Sementar itu, Nabi
Luth bersama kedua putri dan pengikutnya hampir sampai di batas kota. Namun,
istri Nabi Luth tertinggal jauh di belakang. Hatinya merasa berat meninggalkan
Sodom. Istri Nabi Luth tidak kuat menahan keinginannya untuk menoleh ke
belakang. Ketika itu pun juga ia menjadi kaku.
Fajar mulai terbit.
Kota Sodom terus berguncang hebat. Suaranya bergemuruh. Api menyembur dari
dalam bumi. Terjadilah gempa bumi yang sangat dahsyat. Negeri Sodom dan
penduduknya hangus terbakar menjadi abu. Termasuk istri Nabi Luth yang durhaka.
Nabi Luth bersama
kedua putri dan pengikutnya selamat. Mereka meneruskan perjalanan untuk memulai
kehidupan baru.
Hikmah
Kisah
Perilaku buruk,
seperti kaum Sodom, adalah perbuatan yang sangat tercela dan nista. Karenanya,
harus dihindari sejauh-jauhnya. Padahal, Nabi Luth sudah memperingati mereka
semua. Namun, kedurhakaan mereka yang melewati batas mengundang azab Allah SWT.
Jadi, jauhilah perbuatan durhaka.
Kisah ini diambil dari
buku yang berjudul Kisah Menakjubkan
25 Nabi & Rasul, Semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi kalian
semua.
Read more »
0 comments:
Post a Comment