Monday, September 23, 2013

Kisah Menakjubkan Nabi Saleh AS

Nabi Saleh AS adalah nabi kelima. Ia diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Tsamud. Kaum Tsamud adalah penyembah berhala. Nabi Saleh menyeru kaumnya kepada jalan yang benar. Namun, kaum Tsamud mendustakan Nabi Saleh. Akhirnya, mereka ditimpa azab yang pedih.

Kaum Tsamud yang Kufur
“Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum `Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.” (QS. Al-A`raaf [7]: 74)

Kaum Tsamud tinggal di negeri yang subur bernama Al-Hijr. Kebun mereka luas-luas. Pepohonan tumbuh subur dan menghasilkan buah yang lebat. Padang rumput terbentang luas. Hewan ternak mereka gemuk-gemuk dan sehat. Karena itulah, kaum Tsamud hidup makmur.

Kaum Tsamud memiliki keahlian seni bangunan dan seni pahat. Tidak heran jika rumah-rumah mereka megah dan indah. Bahkan, bukit-bukit mereka pahat. Mereka melubanginya dan mendirikan istana di sana.

Semakin hari kekayaan mereka semakin bertambah. Sayangnya, kaum Tsamud tidak bersyukur kepada Allah SWT. Padahal, Allah SWT telah menciptakan negeri yang subur untuk mereka. Mereka justru membuat berhala, lalu menyembah dan meminta perlindungannya.

Berdakwah kepada Kaum Tsamud
“Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, ‘Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tiada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya. Karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).” (QS. Huud [11]: 61)

Allah SWT mengutus Nabi Saleh untuk menyadarkan kaum Tsamud. Nabi Saleh adalah bangsa Tsamud juga. Ia berasal dari keluarga terpandang dan terkenal juga sebagai orang yang sabar dan berbudi pekerti mulia. Ia fasih dan tegas dalam berbicara.

Nabi Saleh melaksanakan tugasnya sebagai seorang rasul. Ia menyeru kaumnya, “Wahai kaumku, Aku diutus oleh Allah untuk menyampaikan kebenaran kepadamu. Sembahlah Allah! Tiada tuhan bagimu selain Dia.”

Kaum Tsamud mengacuhkan seruan Nabi Saleh. Mereka justru menertawakan Nabi Saleh dan mengejeknya sebagai seorang pembohong juga sinting.

“Hai Saleh! Kau tak lebih dari seorang pembohong dan penipu. Kalau Tuhan akan mengangkat seorang rasul, tentulah kami yang dipilih-Nya. Bukankah kami lebih kaya daripada kamu?” kata seorang pemuka kaum Tsamud dengan congkaknya.

Nabi Saleh tidak putus asa. Segala cara ia lakukan untuk menyadarkan kaumnya. Ia sabar menerima perlakuan buruk dari kaumnya. Namun, sekian lama berdakwah, Nabi Saleh hanya memiliki beberapa orang pengikut yang kebanyakan orang-orang miskin.

Unta Ajaib
“Sesungguhnya Kami akan mengirim unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah mereka dan bersabarlah (Saleh).” (QS. Al-Qamar [54]: 27)

Para pemuka kaum Tsamud manantang Nabi Saleh agar mendatangkan suatu mukjizat sebagai bukti kerasulannya. Nabi Saleh menerima tantangan itu. Namun, ia mengajukan suatu syarat. Jika ia berhasil menunjukan suatu mukjizat, mereka harus beriman. Lalu, mereka menyetujui syarat tersebut.

Kemudian, Nabi Saleh berdoa kepada Allah SWT agar diberikan suatu mukjizat sebagai bukti kerasulannya. Allah SWT mengabulkan permohonan Nabi Saleh. Tiba-tiba, dari puncak sebuah bukit muncul seekor unta betina. Unta itu gemuk, sehat, dan sangat indah. Belum pernah ada hewan seindah itu di bumi sebelumnya. Para kemuka kaum Tsamud terkagum-kagum. Begitu juga dengan warga lainnya yang hadir. Namun, para pemuka kaum Tsamud tetap tidak mau beriman. Mereka justru menuduh Nabi Saleh sebagai tukang sihir.

Nabi Saleh tidak menanggapi omongan mereka. Ia hanya berpesan kepada kaumnya, “Jangan kalian ganggu unta ini. Apalagi membunuhnya. Biarkan ia hidup bebas mencari makanannya sendiri. Kalian dapat bergiliran memerah susunya. Unta ini tidak akan berhenti mengeluarkan air susu.”

Pembunuhan Unta Ajaib
“Maka mereka memanggil kawannya, lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya.” (QS. Al-Qamar [54]: 29)

Sejak peristiwa kemunculan unta ajaib itu, pengaruh Nabi Saleh semakin kuat. Pengikutnya mulai bertambah. Hal ini membuat para pemuka kaum Tsamud cemas karena kedudukan mereka dapat terancam.

Mereka bersekongkol dan merencanakan akan membunuh unta Nabi Saleh. Ada janda cantik dan kaya raya menawarkan dirinya untuk dinikahi dan orangtua yang menawarkan anak-anaknya yang cantik untuk dinikahi jika ada orang yang berhasil membunuh unta Nabi Saleh. Dua hadiah itu sangat memikat kaum Tsamud. Akhirnya, muncul Mushadda bin Muharrij dan Gudar bin Salif. Ia mulai menyusun strategi untuk membunuh unta Nabi Saleh.

Pada hari yang ditentukan, mereka bersembunyi di balik semak mengawasi unta yang sedang minum itu. Kemudian, Mushadda meluncurkan anak panahnya tepat mengenai betis unta itu. Dengan gerakan yang cepat, Gudar menikamkan pedangnya ke perut unta Nabi Saleh. Unta itu jatuh dan akhirnaya mati.

Kebinasaan Kaum Tsamud
“Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zhalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” (QS. Huud [11]: 67)

Setelah berhasil membunuh unta Nabi Saleh, para pemuka kaum Tsamud melangkah menuju rumah Nabi Saleh. Sesamoainya di sana, mereka mengatakan telah membunuh unta itu. Mereka juga menantang Nabi Saleh agar segera menurunkan azab. Nabi Saleh sedih sekaligus marah.

“Aku sudah peringatkan kalian agar jangan mengganggu unta itu. Tapi, kalian justru membunuhnya. Padahal, unta itu memndatangkan manfaat bagi kalian. Sekarang, kalian meminta agar segera diturunkan azab. Kalian memang pantas binasa. Tunggulah azab Allah akan turun dalam tiga hari.”

Bukannya sadar, mereka justru merencanakan untuk membunuh Nabi Saleh. Mushadda dan Gudar bersama tujuh orang temannya bersiap menjalankan aksinya. Mereka bergegas menuju rumah Nabi Saleh untuk membunuhnya. Namun, rencana mereka digagalkan oleh Allah SWT. Batu-batu besar berjatuhan dari langit menghantam kepala mereka. Seketika itu mereka tewas.

Sehari setelah Nabi Saleh dan para pengikutnya keluar dari negeri Al-Hijr menuju Palestina, muncul awan hitam tebal yang menggantung di langit. Kemudian, terdengarlah suara gemuruh yang sangat dahsyat. Petir menyambar dan membakar negeri Al-Hijr. Kaum Tsamud terbakar seperti rumput kering. Mereka binasa menjadi abu.


Hikmah Kisah

Sikap sabar dan pantang menyerah sangat dibutuhkan untuk menegakkan kebenaran. Jadi, kita harus membiasakan berbuat sabar.

Selain itu, kedurhakaan yang kita perbuat hanya akan mendatangkan malapetaka dan kehancuran. Karenanya, janganlah berbuat durhaka kepada Allah atau orangtua. Sebab, Allah SWT akan mengazab kita.

Kisah ini diambil dari buku yang berjudul Kisah Menakjubkan 25 Nabi & Rasul, Semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi kalian semua.
Read more »

0 comments:

Post a Comment

Copyright © Kisah Nabi dan Rasul 2010

Template By Nano | Powerred by Blogger